Membangun Kemandirian Bangsa

Haryanto*))
Berbagai kasus negatif (penganiayaan, pelecehan, dan penipuan) yang menimpa saudara-saudara kita di negeri seberang ternyata menjadi pemantik bagi masyarakat menuju kepada kesadaran persaudaraan. Kesadaran persaudaraan ini sebenarnya mengindikasikan bahwa bangsa Indonesia masih memiliki semangat nasionalisme untuk menjunjung tinggi wibawa bangsa di dunia internasional.
Namun respon masyarakat sebenarnya masih sebatas menyalahkan bangsa lain. Padahal, yang lebih penting adalah melakukan introspeksi diri dengan melihat ke dalam bagaimana realitas objektif yang terjadi di Indonesia.
Pada prinsipnya menjaga wibawa bangsa bukanlah esensi dari keberadaan sebuah negara bangsa. Karena wibawa hanya sebatas konsekuensi logis dari perlakuan negara kepada rakyatnya. Ketika negara mampu memberikan rasa nyaman, aman, dan kedamaian kepada rakyat, maka kewibawaan itu sebenarnya telah terbangun dengan sendirinya.
Selain itu, kewibawaan bangsa juga akan terajut ketika sikap kemandirian masyarakatnya telah terbangun. Kemandirian dalam arti, masyarakat mampu berkreatifitas untuk mengolah potensi-potensi lokal sebagai sumber pendapatan. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi menggantungkan hidupnya di luar negeri dengan menjadi pekerja-pekerja kasar.
Langkah selanjutnya yaitu dengan melakukan politik pencitraan melalui media. Karena di era imagologi seperti sekarang ini media memiliki pengaruh yang amat kuat untuk membentuk karakter suatu bangsa.
Pencitraan ini berfungsi untuk menyampaikan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai Indonesia ke publik, baik dalam maupun luar negeri. Ke luar negeri jelas penting untuk menunjukkan bahwa Indonesia tidaklah seburuk yang selama ini dicitrakan. Sedangkan ke dalam negeri juga penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri seluruh rakyat dan ikut membantu menjelaskan berbagai kemajuan Indonesia itu kepada mitra-mitranya di luar Indonesia.
Paling tidak peran politik pencitraan adalah sebagai counter wacana dan counter hegemoni atas gambaran negatif yang selama ini dilakukan oleh media-media asing terhadap Indonesia.
Ketika tiga elemen tersebut dapat berjalan secara beriringan, paling tidak dapat menumbuhkan kepercayaan diri masyarakat untuk selalu berkreatifitas membangun bangsa. Melepaskan bayang-bayang inferioritas yang selama ini—disadari atau tidak—masih menggelayuti bangsa Indonesia.
*)) Aktivis IMM Sukoharjo

0 Responses to “Membangun Kemandirian Bangsa”:

Leave a comment