Filantropi Politik

Qahar Muzakir*
Filantropi atau kedermawanan sosial merupakan wacana yang berkembang pesat di Indonesia. Mulai dari pemanfaatan ibadah agama sebagai filantropi, juga Corporate Social Responsibility sebagai filantropi perusahaan hingga menjelang pesta demokrasi pemilu 2009 juga memanfaatkan filantropi untuk meraup suara.
Filantropi ramai di bicarakan di Indonesia, karena di negara ini kemiskinan merupakan bagian dari keseharian sebagian besar rakyatnya. Semua pihak kemudian menggunakan istilah kedermawanan untuk menyembunyikan niatan yang sebenarnya. Meskipun saya tetap berkeyakinan masih banyak yang benar-benar memberikan dengan tangan kanannya tanpa harus diketahui tangan kirinya. Akan tetapi, selain kaya dengan korupsi, bangsa kita juga kaya dengan orang-orang yang narsis. Yang ingin diketahui amal baiknya oleh orang lain, ingin diketahui bahwa dirinya peduli terhadap penderitaan orang lain.
Kedermawanan sosial untuk membantu meringankan beban masyarakat-pun di gelar di mana-mana oleh aktivis politik. Untuk menunjukkan keseriusan bahwa partai mereka atau calon mereka peduli terhadap kondisi masyarakat; minimal di daerah pemilihannya sendiri. Dibungkus pelbagai alasan yang progresif untuk merubah kondisi kedepan, menanamkan harapan hingga meluapkan harapan hingga ke langit-langit untuk kembali dihempaskan ke bumi. Mati.
*) Aktivis IMM Sukoharjo
Tinggal di http://qahar.wordpress.com
January 17, 2009

0 Responses to “Filantropi Politik”:

Leave a comment